Wonosobo, 7 Agustus 2025–Mahasiswa KKN Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 366 melaksanakan workshop Re-Craft : Recycle And Craft : pembuatan gantungan kunci dari sampah plastik dan resin di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo pada 7 Agustus 2025. Program in hadir sebagai Solusi dalam menangani permasalahan sampah plastic yang semakin menumpuk di Desa Krasak.
Permasalahan sampah plastik yang menumpuk semakin hari menjadi ancaman nyata bagi lingkungan, termasuk di Desa Krasak. Plastik yang sulit terurai dapat bertahan hingga ratusan tahun, menurunkan kualitas tanah, mencemari aliran sungai, serta mengganggu ekosistem sekitar. Volume sampah yang terus meningkat tanpa diimbangi pengelolaan yang baik membuat permasalahan ini semakin kompleks. Kondisi tersebut mendorong masyarakat Desa Krasak untuk mengambil langkah nyata dengan menghadirkan solusi kreatif yang tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga memberikan nilai ekonomi bagi warga.
Sebagai bentuk aksi nyata, Desa Krasak menyelenggarakan workshop “Pembuatan Keychain dari Cacahan Sampah Plastik dan Resin”. Dalam kegiatan ini, para peserta diajak untuk memanfaatkan sampah plastik yang dicacah menjadi elemen dekoratif yang dipadukan dengan resin, menghasilkan gantungan kunci bernilai estetis sekaligus fungsional. Produk yang dihasilkan bukan hanya sekadar kerajinan tangan, tetapi juga memiliki nilai jual sehingga dapat membuka peluang usaha baru. Melalui metode ini, sampah plastik yang semula hanya menumpuk dan mencemari lingkungan berhasil ditransformasi menjadi barang kreatif yang bermanfaat.
Menariknya, workshop ini mendapat antusiasme besar dari ibu-ibu PKK Desa Krasak. Dengan semangat tinggi, mereka berpartisipasi aktif dalam setiap sesi pelatihan, mulai dari proses pencacahan plastik, pencampuran resin, hingga pencetakan gantungan kunci. Keterlibatan ibu-ibu PKK menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan sampah dapat dilakukan secara kolektif, melibatkan seluruh lapisan masyarakat, sekaligus memberdayakan perempuan desa untuk lebih produktif dan kreatif. Selain itu, melalui kegiatan ini, ibu-ibu PKK juga didorong untuk melihat peluang usaha rumahan yang bisa membantu meningkatkan ekonomi keluarga.
Melalui workshop ini, Desa Krasak berharap dapat menumbuhkan kesadaran baru bahwa sampah plastik bukanlah masalah yang tidak bisa diselesaikan, melainkan dapat menjadi bahan baku untuk inovasi. Kegiatan ini tidak hanya berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga menghadirkan manfaat sosial dan ekonomi bagi warga. Desa Krasak berkomitmen untuk terus mengembangkan program serupa dan menjadikannya sebagai gerakan berkelanjutan yang mampu menginspirasi desa-desa lain. Dengan sinergi antara masyarakat, khususnya peran aktif ibu-ibu PKK, Desa Krasak menegaskan diri sebagai pelopor dalam pengelolaan sampah kreatif yang ramah lingkungan dan berdaya guna.
Kegiatan ini dilaksanakan Bersama ibu-ibu PKK yang juga mempunyai program kerja pengelolaan sampah di Desa Krasak ini merupakan pendapat positif dari Ibu Leli selaku anggota PKK Desa Krasak,” “Menurut saya workshop ini sangat bermanfaat sekali, terutama bagi kami ibu-ibu PKK yang memang memiliki program kerja terkait pengelolaan sampah. Selama ini, masalah sampah plastik di desa sering kali menjadi kendala karena volumenya menumpuk dan sulit diolah. Dengan adanya kegiatan dari adik-adik mahasiswa KKN UNS 366 ini, kami jadi mendapat pengetahuan baru bagaimana sampah bisa diubah menjadi kerajinan yang cantik, seperti gantungan kunci dari resin. Hasilnya bukan hanya estetis, tetapi juga punya nilai jual yang bisa menambah penghasilan ibu-ibu di sini”, Jumat (7/8)
Warga tidak hanya mengelola sampah tapi juga berpartisipasi langsung dalam pembuatan keychan dari sampah plastic dan resin. Produk yang sudah jadi di harapkan menjadi ide bisnis lokal untuk memajukan Desa Krasak.
“Kami berharap program kerja yang sudah kami lakukan ini dapat di kembangkan menjadi bisnis di Desa Krasak, Mungkin bukan hanya keychain saja tetapi barang-barang yang berguna lainnya yang bisa dinuat dari bahan sampah plastik dan resin”, ujar Renaia Cybila Rahmayanti, mahasiswa UNS sekaligus pelaksana program kerja Re-Crafr Desa Krasak, Jumat (7/8)
Program ini berhasil meningkatkan kesadaran Masyarakat tentang pengelolaan sampah yang lebih bermanfaat dan kreativ sehingga membuka peluang ide bisnis baru untuk wara sekitar. Ke depannya kegiatan ini diharapkan berkembang menjadi ide-ide bisnis yang lebih besar , bermanfaat dan berkelanjutan.
Biodata Penulis
Nama Penulis : Renaia Cybila Rahmayanti
Fakultas/Prodi : Fakultas Seni Rupa dan Desain/Desain Interior
Kampus : Universitas Sebelas Maret Surakarta