Desa Krasak, Wonosobo – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 366 Universitas Sebelas Maret (UNS) Periode Juli-Agustus 2025 melaksanakan program kerja bertajuk SAPA Desa Krasak: Sadar Pilah Sampah dan Pembuatan Pupuk Organik Bokashi Padat Sederhana di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo pada 12 Agustus 2025. Program ini hadir sebagai upaya menjawab dua permasalahan utama desa, yakni pengelolaan sampah rumah tangga dan kebutuhan pupuk untuk kegiatan pertanian.
Pelaksanaan Sosialisasi SAPA Desa Krasak: Sadar Pilah Sampah dan Pembuatan Pupuk Organik Bokashi Padat Sederhana bersama ibu-ibu KWT, perangkat desa, dan masyarakat Desa Krasak pada Selasa (12/8/2025).
Desa Krasak yang memiliki potensi pertanian dan perkebunan durian cukup besar, selama ini masih menghadapi tantangan dalam pengelolaan sampah karena keterbatasan fasilitas di tiap dusun. Sampah warga sebagian besar dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) kabupaten melalui sistem iuran, sehingga menimbulkan beban tambahan bagi masyarakat. Di sisi lain, kebutuhan pupuk kimia untuk pertanian cukup tinggi dan harganya kian mahal, sehingga menjadi kendala bagi petani lokal.
Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN UNS berinisiatif melaksanakan edukasi dan pelatihan bagi warga mengenai pentingnya memilah sampah organik dan anorganik, sekaligus memberikan keterampilan praktis dalam mengolah sampah organik menjadi pupuk bokashi padat. Pembuatan pupuk dilakukan dengan metode sederhana menggunakan campuran EM4 dengan molase tebu, atau bahan alternatif seperti air cucian beras dengan gula jawa.
Kegiatan yang dilaksanakan bersama Kelompok Wanita Tani (KWT), perangkat desa, dan masyarakat Desa Krasak ini mendapatkan sambutan positif. Ibu Ida selaku KAUR Desa Krasak menanggapi kegiatan ini,”Program Kerja yang dilakukan Mahasiswa KKN UNS sangat membantu masyarakat dalam solusi pengelolaan sampah organik yang awalnya langsung dibuang ke tempat sampah, sekarang dapat diolah menjadi pupuk bokashi padat”, Selasa (12/8)
Warga tidak hanya memahami pentingnya pilah sampah, tetapi juga berpartisipasi langsung dalam pembuatan pupuk bokashi. Produk pupuk yang dihasilkan pun mulai dicoba diaplikasikan pada lahan pertanian warga.
“Kami berharap melalui program ini, masyarakat tidak hanya mampu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, tetapi juga bisa mengurangi volume sampah rumah tangga yang dibuang ke TPA,” ujar Viko Aulia Ramadhan, mahasiswa UNS sekaligus pelaksana program kerja SAPA Desa Krasak, Selasa (12/8)
Program ini berhasil meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat sekaligus membuka peluang pengembangan produksi pupuk bokashi secara berkelompok di Desa Krasak. Ke depan, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju desa yang lebih mandiri, tangguh, dan berkelanjutan.
Biodata penulis
Nama Penulis : Viko Aulia Ramadhan
Fakultas/Prodi : Teknik/Teknik Mesin
Kampus : Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta